UPAYA MEMBANGUN INFRANSTRUKTUR DI DESA YG TERTINGGAL
saat ini di indonesia,desa-desa yg berada jauh dari tengah-tengah kota dan berada di perbatasan luar indonesia sangat memprihatinkan karena jauh sekali dari kata terisolir dari bantuan pemerintah daerah maupun pemerintah pusat,sehingga infranstruktur,pendidikan,perekonomian dan kebudayaan modern sangatlah tertinggal dari desa-desa yg lebih dekat dari pusat kota maupun yang terisolir dengan bantuan pemerintah.oleh sebab itu mahasiswa sangatlah di perlukan tuk di tempatkan ke desa-desa yg tertinggal agar bisa mensalurkan ilmunya ke desa-desa tersebut.supaya desa-desa yang tertinggal bisa setara dengan desa-desa yang sudah lebih maju sebelum nya.
dan disini saya sebagai mahasiswa teknik sipil dari universitas yang berada di depok,sebagai kewajiban saya tuk mensalurkan ilmu yang telah di dapat selama belajar di kampus,dan disini sebagai mahasiswa teknik saya lebih tertuju kepada pembangunan,dari pada ke pendidikan,kebudayaan dan lain sebagainya.berbalik dari semua itu,desa yang menjadi prioritas saya tuk memulai nya adalah desa Liang Turan yang terletak di kecamatan krayan kabupaten nunukan provinsi kalimantan utara.desa liang turan terletak di perbatasan indonesia dan malaysia sehingga desa tersebut kurang pasokan segala macam pembangunan dari pemerintah.bahkan warga nya yang berada di desa tersebut lebih memilih belanja bahan pokok di malaysia ketimbang di indonesia.karena lebih murah harga bahan pokok makanan yang berada di malaysia.
saya sangat prihatin melihat akses jalan yang berada di desa liang turan,karena akses jalan disana sama sekali belum di aspal,sehingga akses ke desa itu sulit dilalui kendaraan sebab lumpur dan tanah liat masih tetap menjadi akses jalan di desa liang turan.selain itu juga melihat bangunan-bangunan ibadah di desa liang turan,sangat miris karena rumah dan tempat ibadah terutama masjid disana masih terbuat dari kayu-kayu yang mudah lapuk dan atap dari seng yang berkarat bahkan ada yang dari daun-daun kelapa yang sudah kering.
dan disini saya sebagai mahasiswa teknik sipil dari universitas yang berada di depok,sebagai kewajiban saya tuk mensalurkan ilmu yang telah di dapat selama belajar di kampus,dan disini sebagai mahasiswa teknik saya lebih tertuju kepada pembangunan,dari pada ke pendidikan,kebudayaan dan lain sebagainya.berbalik dari semua itu,desa yang menjadi prioritas saya tuk memulai nya adalah desa Liang Turan yang terletak di kecamatan krayan kabupaten nunukan provinsi kalimantan utara.desa liang turan terletak di perbatasan indonesia dan malaysia sehingga desa tersebut kurang pasokan segala macam pembangunan dari pemerintah.bahkan warga nya yang berada di desa tersebut lebih memilih belanja bahan pokok di malaysia ketimbang di indonesia.karena lebih murah harga bahan pokok makanan yang berada di malaysia.
saya sangat prihatin melihat akses jalan yang berada di desa liang turan,karena akses jalan disana sama sekali belum di aspal,sehingga akses ke desa itu sulit dilalui kendaraan sebab lumpur dan tanah liat masih tetap menjadi akses jalan di desa liang turan.selain itu juga melihat bangunan-bangunan ibadah di desa liang turan,sangat miris karena rumah dan tempat ibadah terutama masjid disana masih terbuat dari kayu-kayu yang mudah lapuk dan atap dari seng yang berkarat bahkan ada yang dari daun-daun kelapa yang sudah kering.
dan rencana saya dengan teman-teman mahasiswa lain nya ingin sekali memperbaiki infrastruktur di desa liang turan terutama bangunan umum dan akses jalan ke kampung tersebut.saya ingin sekali merenovasi bangunan masjid dan membangun padepokan tuk tempat pembelajaran agama islam.sebelum merencanakan pembangunan semua itu,pertama kali yang terpikirkan oleh ku adalah bagaimana caranya kita untuk mendapatkan dana untuk membangun padepokan,merenovasi masjid,dan juga memperbaiki jalan utama di desa liang turan.setelah saya dan tim berdiskusi untuk mencari dananya,kami telah mendapatkan solusinya,yaitu dengan cara kita mengumpulkan dana dari warga yang ada di desa liang turan dan juga meminta sumbangan kepada para donatur lewat internet serta meminta bantuan dana dan alat berat di pemerintah otonom nunukan dan propinsi kalimantan utara.
setelah dana terkumpul kita memulai proyek untuk merenovasi bangunan masjid dan memperluas halaman nya .serta membangun padepokan di samping halaman masjid.berbarengan dengan proyek masjid,kami dengan bantuan warga desa liang turan dan bantuan tukang-tukang,kita sama-sama membangun masjid dan padepokan agar proyek bisa lebih cepat waktu menyelesaikan proyek nya.sedangkan untuk pengaspalan jalan kita serahkan kepada pemerintah dan kita pun juga ikut andil dalam proyek pengaspalan jalan tersebut.dan karena pengaspalan jalan dananya dari pemerintah,sehingga uang hasil penggabungan dari para donatur masih tersisa banyak dan kita ingin menggunakan tuk membuatkan jembatan penyeberangan di atas sungai yang berada di desa liang turan.agar anak-anak sekolah yang biasa lewat jembatan bambu menggunakan sepede mereka bisa lebih aman dan nyaman melewati nya.
dari pembangunan di desa liang turan,saya sebelumnya terinspirasi dari haryanto albar mahasiswa kimia universitas negeri makassar yang telah membangun pembangkit listrik untuk desa nya,sehingga sangat bermanfaat untuk penerangan di desa nya yg sebelum nya belum ter aliri aliran listrik dari pasokan listrik pemerintah.
setelah dana terkumpul kita memulai proyek untuk merenovasi bangunan masjid dan memperluas halaman nya .serta membangun padepokan di samping halaman masjid.berbarengan dengan proyek masjid,kami dengan bantuan warga desa liang turan dan bantuan tukang-tukang,kita sama-sama membangun masjid dan padepokan agar proyek bisa lebih cepat waktu menyelesaikan proyek nya.sedangkan untuk pengaspalan jalan kita serahkan kepada pemerintah dan kita pun juga ikut andil dalam proyek pengaspalan jalan tersebut.dan karena pengaspalan jalan dananya dari pemerintah,sehingga uang hasil penggabungan dari para donatur masih tersisa banyak dan kita ingin menggunakan tuk membuatkan jembatan penyeberangan di atas sungai yang berada di desa liang turan.agar anak-anak sekolah yang biasa lewat jembatan bambu menggunakan sepede mereka bisa lebih aman dan nyaman melewati nya.
dari pembangunan di desa liang turan,saya sebelumnya terinspirasi dari haryanto albar mahasiswa kimia universitas negeri makassar yang telah membangun pembangkit listrik untuk desa nya,sehingga sangat bermanfaat untuk penerangan di desa nya yg sebelum nya belum ter aliri aliran listrik dari pasokan listrik pemerintah.
Komentar
Posting Komentar